Aceh Timur - Pj Bupati Aceh Timur Ir Mahyuddin MSi mensosialisasikan Enam hal terkait pencegahan bencana.
Sosialisasi ini disampaikan Ir Mahyuddin dalam pidatonya, pada kegiatan apel gelar pasukan pencegahan bencana, yang digelar di lapangan pusat pemerintahan kabupaten Aceh Timur, Rabu (9/11/2022).
Adapun 6 hal yang dianggap penting oleh Pj Bupati Aceh Timur untuk menjegal bencana yakni,
- Melakukan gotong-royong dengan seluruh masyarakat untuk membersihkan saluran air, selokan, atau parit,
- Selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca melalui website BMKG.
- Menyiapkan relawan, peralatan, dan anggaran untuk penanganan darurat bencana.
- Menentukan jalur evakuasi, titik kumpul evakuasi, dan lokasi pengungsian untuk mengantisipasi jika bencana banjir terjadi.
- Melakukan pemantauan secara berkala terhadap tinggi permukaan air sungai, jika terdapat potensi banjir.
- Mengaktifkan komunikasi penyebarluasan informasi pencegahan dini agar masyarakat dapat mengambil tindakan tepat sebelum banjir datang.
"Saat ini kita telah memasuki musim penghujan, dimana dalam fase bencana, keadaan ini disebut fase adanya potensi bencana. Dalam fase tersebut, tindakan yang harus dikedepankan adalah tindakan kesiapsiagaan dan antisipasi jika bencana terjadi," ujar Pj Bupati Aceh Timur Ir Mahyudddin.
Ia juga menambahkan, pada tahun 2022 ini, Kabupaten Aceh Timur telah mengalami tiga kali bencana banjir. Banjir pertama terjadi pada 27 Februari yang merendam 10 Kecamatan, kedua pada 8 Oktober yang merendam 11 Kecamatan, serta banjir yang ketiga terjadi dalam selang waktu yang tidak begitu lama, tepatnya pada 4 November, akibatnya berdampak pada 13 Kecamatan dan bencana banjir tersebut masih berlanjut hingga hari ini.
Untuk kemudahan akses terhadap penganggaran, mobilisasi personil, dan sumber daya peralatan serta logistik dalam penanganan darurat bencana, pemerintah kabupaten mengeluarkan keputusan Bupati tentang penetapan status tanggap darurat.
Keputusan tersebut dikeluarkan untuk menjamin penyelenggaraan operasi tanggap darurat kepada masyarakat dan lokasi terdampak bencana dapat dilakukan dengan cepat, tepat, efektif, dan terkoordinir.
Menurut Pj Bupati Aceh Timur, berdasarkan info peringatan dini banjir yang dikeluarkan oleh BMKG dalam beberapa minggu terakhir, masih terdapat wilayah-wilayah di kabupaten aceh timur yang termasuk daerah potensi banjir.
BMKG juga memprediksi peningkatan curah hujan ini masih terus terjadi, dan mencapai puncaknya pada Desember 2022 dan Januari 2023 mendatang.
Mengingat masih tingginya risiko banjir di Kabupaten Aceh Timur sampai dengan hari ini sambung Bupati, sudah menjadi sebuah keharusan bagi seluruh elemen pemerintahan pada tingkat Kabupaten, tingkat Kecamatan, sampai dengan gampong, serta mendorong partisipasi dunia usaha, organisasi masyarakat, media massa, dan lintas sektor terkait lainnya, untuk membangun sinergisitas dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir yang bisa terjadi kapan saja, terangnya.
'Salah satu upaya dalam membangun sinergisitas kesiapsiagaan penanggulangan bencana yaitu melalui pelaksanaan apel kesiapsiagaan seperti yang kita lakukan hari ini," sebut Mahyuddin.
Tujuan dilaksanakannya apel ini untuk melihat kesiapan personil dan peralatan, dari seluruh stakeholder terkait, dalam menunjang operasi tanggap darurat saat bencana itu terjadi.
Melalui apel terbina gelar pasukan ini diharapkan sinergisitas yang solid dalam penanggulangan saat terjadi bencana, terutama pembagian peran dan tugas memberikan pertolongan, masing-masing dalam penyelamatan, dan pelayanan bantuan lainnya kepada masyarakat yang menjadi korban bencana.
Dalam kesempatan ini Pj Bupati Aceh Timur juga meminta kepada para camat untuk menaruh perhatian khusus dalam membangun kapasitas kesiap siagaan bencana banjir di wilayahnya masing-masing.
"Saya harapkan para camat dapat mendorong seluruh Gampong rawan banjir, agar memiliki kewaspadaan dan kesiapan secara mandiri untuk penanganan darurat jika bencana terjadi," ungkap Pj Bupati Aceh Timur.
Social Plugin